Pernah dengar kue apem? Pasti dong ya! Coba digambarkan yang
mana sih kue apem itu? Sejenis kue mangkuk kukus warna warni atau warna coklat?
Atau kue yang mirip serabi? Paling tidak, gambar-gambar kue itu sih yang muncul
saat saya cari di internet. Anehnya, tak satu pun dari gambar itu yang mendekati
penampakan kue favorit saya saat masih kecil.
Apem yang jadi kue favorit saya itu bukan kue apem dari jenis
yang banyak beredar di pasaran, melainkan apem yang hanya dijual di daerah Comal,
Pemalang. Keluarga ibu saya asli dari Sragi, Pekalongan, yang juga berbatasan
dengan wilayah Comal, Pemalang. Setiap masa mudik, pasti kami akan main ke
Pasar Comal dan salah satu menu wajib yang dibeli adalah kue apem itu.
Menurut cerita yang beredar, kue apem ini asalnya dari
daerah Kesesi yang merupakan wilayah dari kabupaten Pekalongan. Konon, hanya
warga Kesesi, terutama daerah Bantul, yang dapat membuat apem dengan kualitas
paling baik. Para pembuat apem biasanya memasarkan dagangannya di Pasar Kesesi
dan Pasar Comal. Mungkin, karena pasar Comal lebih ramai dan besar, maka
orang-orang lebih mengenal apem sebagai jajanan pasar tradisional khas Comal,
Pemalang.
Sumber: pemalangpos.net
Kue apem khas Comal ini merupakan kue basah berwarna coklat,
berbentuk bulat lempeng dengan alas daun pisang. Bahan pembuatannya hanya
tepung beras dan gula jawa. Gula jawa yang digunakan menjadikan tekstur kue
menjadi lengket dan manis. Namun, dari segi rasa, manisnya kue apem ini sangat
pas dan khas, tidak menimbulkan rasa 'enek'. Proses pembuatannya masih
tradisional, yaitu dengan alat berupa anyaman dan sarangan dari bambu untuk mencetak
kue menjadi bulat. Anyaman ini belum tergantikan dengan material lain, seperti
plastik, sehingga cita rasa kue apem masih terjaga hingga kini.
Meskipun tergolong kue basah yang tidak tahan lama, tapi kue apem ini tetap bisa jadi buah tangan lho. Saya sering meminta dikirimi kue apem ini, jika
ada saudara yang pulang kampung. Namun, mesti diingat bahwa kue ini tidak tahan
lama. Jadi, jika sudah lebih dari 6 – 8 jam, sebaiknya kue ini dikukus ulang terlebih dahulu sebelum dikonsumsi, agar lebih sedap.
Kalau penasaran dengan rasa kue ini, cobalah main ke Pasar
Comal. Oh iya, biasanya kue ini cuma ada di pagi hari.
#SatuHariSatuKaryaIIDN
#SatuHariSatuKaryaIIDN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar