Minggu, 21 Januari 2018

Kue Favorit yang Hanya Ada di Comal

Pernah dengar kue apem? Pasti dong ya! Coba digambarkan yang mana sih kue apem itu? Sejenis kue mangkuk kukus warna warni atau warna coklat? Atau kue yang mirip serabi? Paling tidak, gambar-gambar kue itu sih yang muncul saat saya cari di internet. Anehnya, tak satu pun dari gambar itu yang mendekati penampakan kue favorit saya saat masih kecil.

Apem yang jadi kue favorit saya itu bukan kue apem dari jenis yang banyak beredar di pasaran, melainkan apem yang hanya dijual di daerah Comal, Pemalang. Keluarga ibu saya asli dari Sragi, Pekalongan, yang juga berbatasan dengan wilayah Comal, Pemalang. Setiap masa mudik, pasti kami akan main ke Pasar Comal dan salah satu menu wajib yang dibeli adalah kue apem itu.

Menurut cerita yang beredar, kue apem ini asalnya dari daerah Kesesi yang merupakan wilayah dari kabupaten Pekalongan. Konon, hanya warga Kesesi, terutama daerah Bantul, yang dapat membuat apem dengan kualitas paling baik. Para pembuat apem biasanya memasarkan dagangannya di Pasar Kesesi dan Pasar Comal. Mungkin, karena pasar Comal lebih ramai dan besar, maka orang-orang lebih mengenal apem sebagai jajanan pasar tradisional khas Comal, Pemalang.

Sumber: pemalangpos.net


Kue apem khas Comal ini merupakan kue basah berwarna coklat, berbentuk bulat lempeng dengan alas daun pisang. Bahan pembuatannya hanya tepung beras dan gula jawa. Gula jawa yang digunakan menjadikan tekstur kue menjadi lengket dan manis. Namun, dari segi rasa, manisnya kue apem ini sangat pas dan khas, tidak menimbulkan rasa 'enek'. Proses pembuatannya masih tradisional, yaitu dengan alat berupa anyaman dan sarangan dari bambu untuk mencetak kue menjadi bulat. Anyaman ini belum tergantikan dengan material lain, seperti plastik, sehingga cita rasa kue apem masih terjaga hingga kini.

Meskipun tergolong kue basah yang tidak tahan lama, tapi kue apem ini tetap bisa jadi buah tangan lho. Saya sering meminta dikirimi kue apem ini, jika ada saudara yang pulang kampung. Namun, mesti diingat bahwa kue ini tidak tahan lama. Jadi, jika sudah lebih dari 6 – 8 jam, sebaiknya kue ini dikukus ulang terlebih dahulu sebelum dikonsumsi, agar lebih sedap.


Kalau penasaran dengan rasa kue ini, cobalah main ke Pasar Comal. Oh iya, biasanya kue ini cuma ada di pagi hari.

#SatuHariSatuKaryaIIDN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar