Senin, 19 Februari 2018

Shiroi Koibito Park, Pabrik Coklat yang Cantik

Pertengahan tahun lalu, tepatnya Juli 2017, saya berkesempatan mengunjungi salah satu kota di pulau paling utara Jepang, yakni Sapporo, Hokkaido. Pada kesempatan itu, saya dan teman ditugaskan untuk menghadiri meeting tahunan dari kantor dan bertemu rekan-rekan dari perwakilan kantor di beberapa negara Asia. Agenda selama kunjungan tersebut tidak hanya meeting, tetapi juga kunjungan ke beberapa lokasi wisata di Sapporo. Salah satu yang kami kunjungi adalah Shiroi Koibito Park.




Dari namanya, saya semula berpikir ini hanya taman biasa. Akan tetapi, saat menyusuri jalan dari stasiun bawah tanah, saya disuguhi bangunan dengan arsitektur cantik ala Eropa. Tidak ketinggalan kanopi pada setiap jendela etalase. Saya pun kembali terpukau pada cantiknya gerbang masuk Shiroi Koibito ini. Hamparan bunga mawar cantik bertebaran memenuhi taman, dengan latar bangunan bergaya Eropa yang ternyata adalah bangunan pabrik coklat yang sudah berdiri sejak tahun 1976.





Ada sekitar 120 jenis mawar yang ditanam dan ditata dengan sangat cantik. Berbagai aksesoris juga memenuhi taman, seperti air mancur, lengkungan bunga, bahkan ada terowongan kecil yang nantinya akan memunculkan kita di tengah-tengah hamparan mawar. Taman ini dibuka untuk umum dan kita tidak perlu membayar tiket masuk jika tujuannya untuk menikmati keindahan taman.



Nah, seperti yang tadi saya bilang, tempat ini bukan sekedar taman. Akan tetapi merupakan pabrik coklat yang dirancang dengan sangat indah. Shiroi Koibito itu sendiri adalah nama merk dagang atas penganan yang diproduksi oleh perusahaan Ishiya, Co.,Ltd. Bentuknya serupa dengan kue lidah kucing yang berbentuk kotak dengan coklat ditengahnya dan disusun seperti roti lapis. Di dalam bangunan bergaya Eropa itulah penganan khas Hokkaido ini dibuat. Berhubung di antara rombongan kami ada orang Jepang asli, maka kami tidak perlu menyewa tour guide. Selain itu, penjelasan yang ada juga tersedia dalam Bahasa Inggris dan Cina.

Melalui lorong-lorong di lantai dua bangunan tersebut, saya diajak untuk mengetahui sejarah pembuatan coklat dari mulai biji hingga menjadi coklat yang bisa kita makan. Etalase berisi beragam koleksi kotak coklat juga dipamerkan. Salah satu kotak coklat yang dipamerkan bertuliskan ejaan Bahasa Melayu lama.




Memasuki pertengahan bangunan, lorong dengan kaca menyajikan pemandangan langsung ke arah mesin-mesin pencetak coklat. Beberapa pekerja terlihat sedang bertugas di ruangan bawah di antara mesin pencetak. Kondisi pabrik terlihat sangat bersih dan hiasan di bagian atas juga penuh dekorasi lucu.




Penjelasan proses pembuatan coklat dapat dibaca pada poster-poster yang berada di sepanjang dinding lorong.

Setelah menyusuri jalur tur pabrik, kami diarahkan pada toko souvenir yang menjual produk coklat original berbagai varian rasa, dan juga beberapa jenis kudapan lain, seperti es krim, kue-kue manis, dan sebagainya.



Di antara fasilitas yang ada, penyelenggara juga menyediakan jasa foto professional di spot-spot tertentu. Hasil foto tersebut nantinya bisa dicetak di kotak coklat khusus dan bisa jadi kenang-kenangan kita.


1 komentar:

  1. 白い恋人のチョコレートが大好き。Saya suka banget coklat ini apalagi rekan kerja saya dari Hokkaido rajin bawa coklat ini kalo habis pulkam ke Jepang hihihi. Btw, mbak Essi kerja di Jepang? Sugoiii

    BalasHapus