2010
Kami pertama kali kenal di tempat kerja.
Menjalin hubungan beberapa bulan kemudian.
Semua orang meragukan tapi kami tetap jalani dengan santai.
2011
Setahun berlalu kami masih bersama.
Belum berani melangkah ke jenjang yang lebih serius.
Masih ada yang perlu dia selesaikan.
2012
Tanpa rencana kami masih bersama di tahun ketiga.
Rasa nyaman mulai tumbuh saat bersama.
Mau kemana kita, kami saling bertanya.
2013
Sepakat kami akan jalani lebih serius.
Setelah semua hal selesai dan tak ada beban.
2014
Tak ada yang mengira, bapak pergi tiba-tiba.
Sebelum sempat kami meminta izin.
Namun, rencana sudah dibuat, dan kami melangkah dengan pasti.
Resmi sebagai suami istri.
2015
Ada sesuatu di rahim saya, bukan calon janin.
Segera kami putuskan untuk dilakukan tindakan.
Lega karena bukan sesuatu yang berbahaya, kami lanjutkan ikhtiar.
2016
Alhamdulilah, positif hasil tesnya.
Namun, Allah punya rencana lain.
Bayi kami lahir namun tak dapat bertahan.
Ikhlas, kami relakan dia pergi.
2017
Kami terus berikhtiar.
Allah menjawab doa kami.
Sedikit trauma, kami jaga dengan ekstra.
2018
Putri kedua kami lahir dengan selamat.
Di atas keyakinan kami pada Allah bahwa rencana-Nya lebih indah buat kami.
Dengan menyebut nama-Nya kami memulai lembaran sebagai orang tua.
Kami pertama kali kenal di tempat kerja.
Menjalin hubungan beberapa bulan kemudian.
Semua orang meragukan tapi kami tetap jalani dengan santai.
2011
Setahun berlalu kami masih bersama.
Belum berani melangkah ke jenjang yang lebih serius.
Masih ada yang perlu dia selesaikan.
2012
Tanpa rencana kami masih bersama di tahun ketiga.
Rasa nyaman mulai tumbuh saat bersama.
Mau kemana kita, kami saling bertanya.
2013
Sepakat kami akan jalani lebih serius.
Setelah semua hal selesai dan tak ada beban.
2014
Tak ada yang mengira, bapak pergi tiba-tiba.
Sebelum sempat kami meminta izin.
Namun, rencana sudah dibuat, dan kami melangkah dengan pasti.
Resmi sebagai suami istri.
2015
Ada sesuatu di rahim saya, bukan calon janin.
Segera kami putuskan untuk dilakukan tindakan.
Lega karena bukan sesuatu yang berbahaya, kami lanjutkan ikhtiar.
2016
Alhamdulilah, positif hasil tesnya.
Namun, Allah punya rencana lain.
Bayi kami lahir namun tak dapat bertahan.
Ikhlas, kami relakan dia pergi.
2017
Kami terus berikhtiar.
Allah menjawab doa kami.
Sedikit trauma, kami jaga dengan ekstra.
2018
Putri kedua kami lahir dengan selamat.
Di atas keyakinan kami pada Allah bahwa rencana-Nya lebih indah buat kami.
Dengan menyebut nama-Nya kami memulai lembaran sebagai orang tua.